Pake Segala Boikot Coldplay!


“Pake segala KoldPlai-KoldPlai.

… Udah paling bener kita dengerin Rungkad, Pantun Janda, 

Ikan dalam Kolam. 

Udah paling the best itu!”

  • Bang Baud

 

Ramai-ramai penolakan Coldplay, yang kalau kata Bang Baud “Koldplai” itu, datangnya dari kelompok yang jangan-jangan sebagian dari kita merindukannya. Bukan rindu aksi-aksinya, tapi jalan berpikir yang, busyet, pakai segala nolak Coldplay!

 

Katanya sih, Coldplay pro LGBT. Padahal, nyaris dari semua lagu-lagu mereka sejak era 1998, 2000-an, sampai Viva la Vida kemari mah mana yang kampanye LGBT? Yang ada malahan, memotivasi banget dan jadi penyemangat kegalauan anak muda kita. Kalaupun ada secara tersirat, ya, nggak semua orang Indonesia dengerin musik merhatiin lirik. Beneran. Banyak yang cuma denger musik ya musik, bukan lagunya. Kayak kata Bang Baud, paling lu cuma ngangguk-nggangguk doang di sana ….

 

Antum Bukan Pengamat Musik, Kok

Kadang-kadang lucu juga ya, kalau mengingat sejarah penolakan yang sebelumnya. Apalagi yang waktu Lady Gaga dulu. Masih ingat? 

 

Itu tahun di mana Lady Gaga diboikot karena dianggap Satanis. Di tahun yang berdekatan, Behemoth, salah satu band black metal paling satanis lancar jaya konser di mari. 

 

Tahun demi tahun berlalu, Gaga yang kita kenal eksentrik dan agak absurd itu, banting setir ke film! Penampilan barunya bikin pangling, terutama di film A Star is Born. Hayo, yang dulu ikut demo tolak Lady Gaga… Antre tiket A Star is Born juga kaga ama pacar lu di bioskop?

 

Emang bener ya kata orang bijak dulu, kebahagiaan itu sederhana, kok. Cukup tahu diri. Kalau literasi musiknya kurang, ya cukup fokus aja bersuara di pandangan kenapa hal-hal tersebut dilarang. Kadang-kadang, yang hijrah dan kagak lagi denger musik sama sekali itu lebih nyenengin sih ketimbang yang ngerugiin hak orang kayak gini. Eh, itu kata temen-temen, yang segala nonton KoldPlai itu!

 

Beramal Ibadah lah secara Konkret, Saudaraku

Semut di ujung pulau nampak, gajah di depan hidung sendiri malah diendusin. Bener kan. Gimana enggak? Teriak-teriak anti LGBT, tapi lagu-lagu yang syarat berisi kritik sosial di beberapa judul yang Bang Baud sebut itu masih merajalela. Iya, masih banyak ladang dakwah yang bisa digarap secara lebih konkret terkait di dalam lirik-lirik lagu dangdut itu. Semuanya mengakar ke apa? Iya, kesenjangan ekonomi dan kekurang merataannya, di samping edukasi seks dan moral ethics atau keagamaan yang masih kurang kualitasnya. Beramal ibadah, berdakwah, sambil memperbaiki ekonomi masyarakat jauh lebih diterima lho. Asli. 

 

Lagi juga ya, yang nonton band Christ Martin dkk nanti itu juga banyak kok yang tidak sepaham sama gerakan LGBT. Mereka ke sana bela-belain war ticket cuma buat nonton Coldplay manggung. Titik. Pake segala LGBT… Bikin Bete yang ada! 

 

Soal cover album warna pelangi? Ya ampun, nggak sekalian aja itu pelangi diboikot sehabis hujan? Cobalah Antum renungkan, bagaimana spektrum warna terbentuk jauh sebelum kampanye yang Antum paranoid dan takutkan itu ada. 

 

Padahal, ya, kalau mau ngibadah, bisa secara lebih konkret memerangi riba. Bisa dengan donasi alias sedekah buat yang war ticket biar nggak pake pinjol. Tapi nasi sudah jadi bubur, diaduk atau enggak itu up to you. Yang jelas, tiket 11 juta laris manis sekejap. 

 

Pake segala boikot Coldplay!

Apa yang kau tjari, FPI, eh, Alumni?

Mungkin hanya sesuap nasi…

 

Pake Segala Boikot Coldplay!

log in

Captcha!

reset password

Back to
log in
Choose A Format
Meme
Upload your own images to make custom memes