Saling memaafkan. Itulah akhir cerita dari insiden penghentian Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) oleh Ormas Pembela Ahlu Sunnah (PAS) pada 6 Desember yang lalu. Acara kebaktian yang dilangsungkan di gedung Sabuga memang berakhir lebih cepat dari yang direncanakan.
Hal ini dikarenakan adanya aksi penghentian yang dilakukan PAS. Pihak PAS menilai bahwa jadwal peribadatan yang telah dilakukan oleh mereka sudah habis waktunya. Karena sesuai kesepakatan dengan Kesbangpol Bandung hanya hingga pukul 16.00 WIB. Pihak PAS juga menganggap bahwa kegiatan KKR bukan kegiatan yang sifatnya insidentil, karena masih banyak gereja di tempat lainnya yang dapat menampung jumlah jamaah KKR.
Insiden ini berujung dengan saling memaafkan antar kedua belah pihak. Panitia KKR dan Ormas PAS di Bandung telah bersepakat saling menghormati kegiatan keagamaan masing-masing. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang dimintakan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ridwan Kamil menjelaskan baik Panitia KKR maupun Ormas PAS akhirnya telah saling berbesar hati dan saling memaafkan. Kalo gini kan jadi adeeeeeem
Connect with us