Cerita Citarum Kedepan

Ternyata persoalan Citarum yang tercemar belum juga memenukan titik cerah ya? Ada sekitar 1.900 industri di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Sebanyak 90 persen di antaranya ternyata Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL-nya tidak memadai.
Pernyataan tersebut disampaikan Deputi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko Kemaritiman, Safri Burhanuddin. “Data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat menyebutkan, setidaknya terdapat 1.900 industri sepanjang DAS Citarum, 90 persen di antaranya tidak memiliki IPAL yang memadai, menghasilkan limbah cair sekitar 340.000 ton/hari,” kata Safri (Detik.com, 06/04/2018). Kada jadi suka inget, dulu ada yang punya “cita-cita” air Citarum bisa diminum di tahun ini.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher, pernah mengatakan, tahun 2018 air Sungai Citarum bisa diminum.
“Kalau cerita Citarum, ke depan harus layak jadi air minum, itu kan cita-cita Saya ngomong begitu sebagai cita-cita,” ujarnya ketika ditemui di Gedung Pakuan, Selasa (23/1/2018).
Perkataan tersebut juga kata Aher merupakan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki Sungai Citarum yang dijuluki sungai terkotor di dunia.
“Kemudian malah menjadi isu kebohongan publik, padahal saya enggak pernah janji masuk program. Tapi saya mengatakan kalau tempat lain bisa, kenapa di sini enggak bisa?” kata Aher (Tribun Jabar, 23/01/2018). Yah kalau begini memang tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Da namanya juga citra-citra eh cita-cita, jadi nya wajar aja atuh nya lur? Wajar teu? Wajar atuh. @coepanggoceng