POLIKLITIK.COM – Wimar Witoelar meninggal dunia, Rabu pagi (19/5), setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di RS Pondok Indah akibat sepsis yang ia derita. Wimar yang meninggal pada usia 75 tahun menjadi salah satu tokoh yang turut mewarnai perjalanan negara ini. Khususnya di masa reformasi.
Nama Wimar mulai banyak dikenal kala memandu acara televisi, Perspektif pada 1994. Lewat Perspektif, Wimar acapkali mengkritik kebijakan-kebijakan Orde Baru.
Karena itulah, tak heran acara tersebut tak bisa bertahan lama. Perspektif terpaksa berhenti tayang.
Tiga tahun kemudian, atau pada 1997, Wimar kembali lagi dengan Selayang Pandang. Acara talkshow televisi itu juga sarat kritik namun dikemas dengan bumbu joke nan cerdas.
Wimar menjadi host sampai tahun 2000. Lantaran di tahun itu, Wimar dipercaya menjadi juru bicara Presiden Gus Dur. Dia menjadi ‘tameng’ bagi Gus Dur, yang pada masa itu juga acapkali mendapatkan ‘serangan’ dari para pengkritiknya.
Ketika Gus Dur ‘dilengserkan’ pada 2001, Wimar juga otomatis meninggalkan pekerjaannya sebagai juru bicara.
Tapi bukan Wimar namanya bila berhenti berkarya. Dia tetap aktif tampil di sejumlah acara televisi, juga menjadi kolumnis untuk sejumlah media.
Selamat jalan pak..
Connect with us