Penyalahgunaan dana amal tidak selalu identik dengan golongan bangsa atau agama tertentu. Sebelum ramai-ramainya ACT (Aksi Cepat Tanggap), penyalahgunaan semacam itu pernah terjadi di Amerika Serikat.
Nama William J. Aramony termasyur sebagai penyeleweng dana donasi. Pria kelahiran Connecticut, AS, 27-07-1927 itu menggunakan dana donasi dari masyarakat untuk membiayai kehidupan mewahnya. Termasuk bercinta dengan sejumlah perempuan muda.
**
Sebelum penyelewenangan itu terjadi (dan terbukti di pengadilan), Aramony punya prestasi yang cemerlang. Dia adalah sosok yang berjasa mengantarkan United Way of America menjadi lembaga nonprofit terbesar di Amerika Serikat. Bahkan, masuk jajaran terbesar dunia.
Aramony menjabat sebagai CEO antara 1970 hingga 1992. Berkat Aramony, donasi yang awalnya “hanya” 800 juta dolar AS per tahun bisa naik menjadi 3 miliar dolar AS per tahun. Bahkan lebih.
Barangkali karena merasa berjasa, atau karena terlalu lama “nyaman” di posisinya, niat jahat pun muncul. Aramony bersama sejumlah petinggi lembaga itu mendirikan perusahaan cangkang bernama Umbrella.
Perusahaan itu terafiliasi dengan United Way. Di mana, dana yang dikumpulkan oleh United Way, di antaranya disalurkan ke Umbrella.
Dana yang diselewengkan Aramony mencapai 1,2 juta dolar AS.
Ironisnya, sebagian uang yang masuk ke Umbrella digunakan oleh Aramony untuk berfoya-foya.
Aramony yang kaya raya berhasil memikat tiga bersaudari, Lori, Lisa, dan LuAnn Villasor. Aramony mengencani mereka dalam waktu yang berbeda.
LuAnn bahkan masih berusia 17 tahun ketika berkencan dengan Aramony.
Dengan harta yang melimpah (tentu saja seluruhnya berasal dari donasi masyarakat), Aramony mengajak pacar-pacarnya ke Las Vegas, makan di restoran termewah, hingga plesir ke sejumlah negara.
Tapi gaya hidup mewah Aramony itu pun terbongkar. Berkat investigasi yang dilakukan sebuah media di AS.
Investigasi itu memicu tekanan dari masyarakat. Aramony akhirnya mundur dari United Way dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan.
Atas perbuatannya, pada 1995, Aramony dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Plus 3 tahun masa percobaan.
Aramony kemudian bebas pada 2001. Dia mencoba menebus dosanya lewat kegiatan-kegiatan sosial. Di antaranya menjembatani para pemimpin agama. Terutama Islam, Kristen dan Yahudi.
Pada 2011, Aramony meninggal dunia karena kanker tulang, dan kanker prostat yang ia derita sejak awal 90-an.
Connect with us