Sakit Jiwa

Ada beberapa kejadian penyerangan terhadap tokoh agama dan pelakunya divonis sakit jiwa oleh kepolisian. Mungkin polisi gak mau  mikirin orang-orang yang dianggap gila itu karena masih banyak masalah lain yang lebih gila, kalau diurusin juga kan bisa ikutan gila juga. Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin heran dengan kepolisian yang menyimpulkan penyerangan terhadap sejumlah pemuka agama dan tempat ibadah dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan jiwa. Menurut Din, jika polisi menyimpulkan demikian, kasus penyerangan terhadap pemuka agama dan tempat ibadah tidak akan pernah bisa tuntas dan bakal kembali terjadi. “Dan kemudian selesai dengan dalih orang gila karena nanti bisa ditanya balik, ‘Lha kenapa tiba-tiba Desember (2017) sampai sekarang sering muncul musimnya orang gila dan menyerang tokoh-tokoh agama?’,” kata Din di kantor Pusat MUI, Jakarta, Rabu (21/2). (CNN Indonesia, 21/02/2018) Sebenernya kalau dilihat lagi, kalau ada yang inget, dulu pernah juga terjadi kasus yang mirip, ada pelaku penganiayaan terhadap para ulama di daerah Banyuwangi yang disebut “ninja” dan kalau tertangkap sama juga langsung mendadak gila. Tapi entahlah, toh mungkin hanya kemiripan belaka, yang jelas kasus ini harus diusut tuntas sebab sudah muncul kecurigaan publik, mulai dari dugaan sebagai state terror sampai dikaitkan dengan proses Pilkada. Kalau kasusnya dibiarkan dan sampai terjadi lagi, di khawatirkan akan terjadi konflik horizontal dan lagi-lagi rakyat juga yang jadi korban nya. @ngomikmaksa