Bagaimana mungkin daerah yang dikatakan sebagai lumbung beras, petaninya justru mengonsumsi beras miskin (raskin). Apakah ini berarti mereka jauh dari kata sejahtera, duh kalo gini terus siapa lagi yang mau bercita-cita menjadi petani?
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
Connect with us