Kenapa kita sering merasa khawatir soal kesehatan dalam menjalankan puasa? Dalam berpuasa tentu kita mengenal yang namanya makan sahur dan berbuka puasa. Pada kedua waktu tersebut, kita harus cermat memilih makanan dan minuman apa yang sebaiknya dikonsumsi agar kita dapat tahan berpuasa tanpa adanya gangguan kesehatan. Selain itu, tentu kita perlu tahu makanan dan minuman apa yang perlu dihindari. (Halosehat.com)
ALLAH berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al- Baqarah:183).
Ayat di atas menegaskan bahwa sasaran perintah berpuasa ditujukan pada orang yang beriman. Allah menggunakan kalimat Yaa ayyuhalladzina amanu tidak menggunakan kalimat “Yaa ayyuhannas” (wahai manusia), bukan juga “Yaa ayyuhal muslimun” (wahai orang-orang Islam). Lalu apa maknanya? Penggunaan kalimat perintah yang dikhususkan pada orang-orang beriman ini memberikan gambaran kewajiban ibadah berpuasa itu, mempunyai spesifikasi dan bobot ibadah yang tidak ringan dan tak semua orang bisa melakukannya.
Hal ini mengingat dalam beribadah puasa itu memosisikan shoim(orang yang berpuasa) harus bisa melepaskan diri dari pemenuhan kebutuhan jasmaniahnya seperti makan dan minum, serta melepaskan sifat alamiahnya sebagai manusia biasa seperti marah, iri hati, dengki, kikir, aniaya (Sindonews.com, 24/07/2013). Menjadi ironis ketika kita melihat puasa sebagai tantangan untuk sekedar tidak makan dan minum, tapi lebih dari itu kita harusnya memaknai puasa sebagai upaya mengkaji dan merefleksikan diri dengan penuh keinsyafan sebagai ciptaan sang Khalik. Dengan niat dan keikhlasan, tentu kekhawatiran soal keduniawian dengan sendirinya akan teredam dan kita dapat lebih fokus dalam menikmati puasa ramadhan sebagai anugerah dan bentuk cinta kasih dari Allah kepada ciptaan-Nya. @rojalikemod
Connect with us