Di negara berflower, negara +62 yang kita cintai ini, seringkali dijumpai orang-orang yang terlihat ‘pendiam’ di dunia nyata. Tapi gemar berkomentar kasar di dunia maya. Apapun bisa mereka komentari. Mulai dari gosip seputar artis ter-hits, sampai urusan politik. Fenomena yang seperti ini tak surut meski ada sejumlah orang yang mendekam di balik jeruji penjara akibat komentar-komentar tak bertanggungjawab di media sosial. Fenomena itulah yang coba diangkat oleh Irham Thoriq lewat bukunya ‘Negeri Para Penyalak : Esai Refleksi Seorang Jurnalis. Buku setebal 123 halaman ini adalah kumpulan esai-esai, baik yang telah terbit di sejumlah media, maupun yang belum. Abis baca jadi agak malu sih, tapi apa daya, meskipun mental hina namun papan ketik tetap senjata! cot