Komitmen Presiden Joko Widodo soal menteri yang tidak boleh rangkap jabatan dengan partai politik patut dipertanyakan. Sebab, nyata-nyata, di kabinetnya saat ini, ada menteri yang juga menjadi ketua umum di partai politik. Adalah Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Tapi hingga kini, posisi Airlangga masih aman sebagai menteri.
Bahkan, Jokowi seolah memberi lampu hijau bagi Airlangga untuk rangkap jabatan. “Kita tahu Pak Airlangga ini kan di dalam, sudah jadi menteri. Ini kan tinggal satu tahun saja praktis ini kita. Kalau ditaruh orang baru ini belajar bisa enam bulan, kalau enggak cepat bisa setahun kuasai itu,” kata Jokowi, saat melantik menteri dan pejabat baru hasil reshuffle kabinet jilid III, di Istana Negara, Rabu (17/1).
Jokowi boleh saja menggunakan alasan seperti itu. Tapi, di tengah makin dekatnya perhelatan politik, mulai dari pilkada serentak, pemilihan legislatif, hingga pemilihan presiden, ketum partai tentu punya kesibukan yang makin padat. Kalau sudah sibuk dengan partainya, bagaimana dengan tugasnya sebagai menteri?
Ingat, di tahun 2014 lalu, Jokowi bahkan sempat menyatakan bahwa dirinya ragu menteri-menteri bisa fokus bekerja ketika disibukkan dengan agenda partai. “Satu jabatan saja belum tentu fokus kerjanya, apalagi kalau sampai rangkap,” kata Jokowi kala itu.
Wah, bagaimana ya? bisa fokus gak Pak Airlangga? @mufcartoon
Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2018/01/17/11135671/jokowi-izinkan-airlangga-hartarto-rangkap-jabatan-ini-alasannya
https://news.detik.com/berita/d-3811422/throwback-mengingatkan-jokowi-yang-larang-menteri-rangkap-jabatan
Connect with us