Sebagai minoritas, kaum LGBT memang dan masih dianggap sebagai sesuatu yang hina, seperti penyakit yang ditakutkan masyarakat akan menular kepada mereka. Pembahasan soal ini juga masih jauh dari kata tuntas seperti yang terjadi di Sulawesi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah berharap tidak ada kegiatan yang berbau Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) di Palu yang dilaksanakan oleh pihak manapun. Ungkapan itu disampaikan Ketua MUI Sulteng, Habib Ali Al-Djufrie di Palu, Jumat (9/2) malam. Ia mengatakan kegiatan yang berbau LGBT sama sekali tidak bermanfaat bagi generasi muda di daerah itu. “Kita tidak ingin kegiatan-kegiatan seperti itu diadakan lagi di Kota Palu walaupun LGBT itu ada. Kita bukan memusuhi,” katanya usai memberi sambutan pada Musyawarah Daerah (Musda) ke VIII MUI Sulteng di Asrama Haji Transit Palu, seperti dilansir dari Antara. (CNN Indonesia, 10/02/2018). Memang sih hidup itu pilihan, tapi pilihan bukan hanya hitam dan putih, mungkin saja menjadi abu-abu. Tapi kayaknya agak sulit memilih wilayah abu-abu di Indonesia, wong pahamnya cuma hitam dan putih doang. @ngomikmaksa
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
Connect with us