POLIKLITIK – Sejarah mencatat, butuh waktu bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun bagi umat manusia untuk terbebas dari pandemi. Mulai era Justinian Plague yang memporak-porandakan Mediterania antara tahun 541 sampai 750 masehi, hingga flu spanyol yang menginfeksi 500 juta penduduk dunia antara tahun 1918-1920.
Ketika pandemi berakhir, penyebab penyakitnya pun tidak benar-benar hilang. Apakah itu bakteri Yersinia Pestis yang menjadi penyebab Justinian Plague, maupun virus H1N1 (flu spanyol).
Begitu pula dengan Covid-19. Rasanya sulit mengharap Covid-19 benar-benar lenyap dalam waktu cepat.
Sejak kemunculan perdananya di Wuhan, akhir 2019 lalu, sampai hari ini, para ahli belum menemukan obat yang paling efektif untuk mengatasi Covid-19. Apalagi dalam perjalanannya, virus terus bermutasi.
Setiap varian virus, apakah itu Delta, maupun Lambda, punya karakteristik dan efek yang berbeda.
Kondisi antara satu orang dengan orang lain yang terinfeksi pun tidak benar-benar sama. Ada yang terlihat baik-baik saja, tapi banyak juga yang memburuk hingga meninggal dunia.
Per 28 Agustus ini, sudah ada 4 juta orang di Indonesia yang terinfeksi Covid-19. Di mana 130 ribu orang di antaranya meninggal dunia.
Saat ini, penerapan protokol kesehatan serta vaksin masih dianggap menjadi cara yang paling tepat untuk meredam pandemi. PPKM juga masih diterapkan sampai hari ini.
Tapi, berbagai pembatasan kegiatan masyarakat itu tidak bisa terus menerus dilakukan. Bagaimanapun, manusia tidak bisa terlalu dibatasi aktivitasnya. Apakah itu aktivitas bekerja, sekolah, maupun berwisata.
Karena itulah, Satgas Penanganan Covid-19 sudah menyatakan bahwa masyarakat sudah waktunya untuk bersiap diri, berdampingan hidup dengan Covid-19.
Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa, penerapan prokes memang mau tidak mau harus dijalankan, bila ingin hidup berdampingan dengan Covid-19. “Masyarakat perlu tahu bahwa sistem ini (Prokes) adalah modal untuk tetap hidup sehat dan produktif. Walaupun Covid masih berdampingan dengan kita,” ujar Wiku, dalam konferensi pers.
Udah siap?
Connect with us