Hanya Ujian


Ujian
Sebenarnya, soal ujian yang sulit itu apa bisa bikin siswa jadi lebih pintar? Atau malah bikin klenger?

Sebenarnya, soal ujian yang sulit itu apa bisa bikin siswa jadi lebih pintar? Atau malah bikin klenger? Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menambah porsi soal berstandar High Order Thinking Skills (HOTS) pada ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun depan.

“Bertahap itu akan ditambah. Paling maksimal 15 sampai 20 persen,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad di kantornya, Jakarta, Senin (23/4).

Hamid mengklaim kompetensi sejumlah guru SMA sudah dilatih sejak tahun 2016 supaya mampu menyampaikan materi dan soal HOTS kepada anak didiknya. Namun, pelatihan oleh Kemendikbud itu belum menjangkau ke seluruh guru di Indonesia.

“Mungkin tidak merata, kan tidak semua guru dapat pelatihan. Itu memang butuh waktu, tapi kita tidak mungkin memperkenalkan soal itu setelah guru ditatar semua. Jadi harus paralel,” kata Hamid.

Selain itu, Hamid pun mengimbau agar persoalan sulitnya soal HOTS bagi peserta UN tidak terlalu diributkan. Pasalnya, kata dia, jumlah HOTS 10 persen dari total 50 soal ujian per pelajaran. Artinya, ada empat sampai lima soal UN yang tingkat kesulitannya setara dengan ujian masuk perguruan tinggi.

Kendati demikian, Hamid menerima protes pelajar yang tentunya ingin mampu menjawab soal 100 persen benar, meski hasil UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan.

“Ya, tidak apa-apalah belajar terus. Nanti juga bisa,” ujarnya (CNN Indoensia, 23/04/2018). Nah permasalahan pola pendidikan terpadu atau berstandar tinggi itu bukan saja belum merata, tapi juga masih ada sekolah di pelosok yang boleh dibilang jauh dari kata layak. Lalu apa tidak sebaiknya pemerataan pendidikan itu dibuat menyeluruh, tidak hanya metode dan kurikulumnya saja yang ditingkatkan? Seolah-olah percepatan dilakukan hanya untuk formalitas saja dan jauh dari substansinya. Lalu mendengar komentar bernada kelakar “Nanti juga bisa” diucapkan seorang Dirjen, ya tinggal jawab saja dengan nada serupa yang sama dangkalnya, seperti “Nyangkem sih emang gampang sob”. @ngomikmaksa

Hanya Ujian

log in

Captcha!

reset password

Back to
log in