Pasir laut adalah komoditas yang menggiurkan untuk dieksploitasi. Sebab, pasir laut memang banyak sekali manfaatnya. Di antaranya jadi campuran beton, hingga bahan pembuatan bata ringan.
Oh iya, jangan lupa, Singapura bisa memperluas wilayah daratannya (reklamasi) juga berkat kiriman pasir-pasir dari Indonesia.
Nah, selama 20 tahun, atau sejak 2003, ekspor pasir laut adalah hal yang haram untuk dilakukan. Eksploitasi pasir laut yang ada selama ini hanya diperuntukkan bagi kebutuhan dalam negeri.
Tapi, baru-baru ini, pemerintah menerbitkan peraturan baru yang membuka kembali ekspor pasir laut.
Tujuan utamanya sih buat menambah pemasukan negara. Sebab, di dunia, pasir laut memang menjadi salah satu komoditi yang demand-nya tinggi.
Tahun 2021, nilai total ekspor pasir laut dari seluruh negara di dunia mencapai 1,7 miliar dolar AS. Dari total perdagangan itu, 61 persennya dikuasai oleh lima negara; Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Belgia, dan Malaysia.
Indonesia, dengan pembukaan ekspor ini, bisa jadi akan menjadi negara eksportir pasir nomor dua, bahkan nomor satu di dunia. Ya, dari sisi luas laut-garis pantainya jelas melebihi Belanda, Jerman, Belgia, dan Malaysia.
Tapi ya ekspor pasir laut pastinya bakal ngasih dampak buruk. Kalau gak ada pembatasan, kalau gak diawasi bener-bener.
Eksploitasi pasir laut yang ngawur bisa merusak ekosistem laut. Misalnya bisa merusak terumbu karang yang dampaknya bisa mengurangi populasi ikan. Kalo populasi ikan turun signifikan, maka nelayan bisa kena dampaknya.
Artinya, kalo regulasinya enggak jelas, ekspor pasir laut hanya akan menguntungkan segelintir pihak saja.
Biasanya sih yang deket sama penguasa. haha.
Connect with us