Seprovokatif apa sih? Daftar penceramah yang akan mengisi kajian di Masjid Tarqiyah Taqwa milik Telkomsel Jakarta hangat diperbincangkan di media sosial. Sejumlah pengguna medsos menilai, ada nama penceramah yang dinilai provokatif di dalam daftar tersebut. Nama dua organisasi massa Islam terbesar, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah disebut-sebut turut memberikan imbauan soal ini.
Ketua bidang Kebudayaan dan Hubungan Antarumat Beragama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imam Aziz mengakui jika pihaknya memberikan imbauan kepada kantor-kantor badan usaha milik negara (BUMN) agar menjaga kesejukan bulan puasa Ramadan dengan menghadirkan ulama atau penceramah yang bisa membawa NKRI lebih nyaman.
Hal senada juga disampaikan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti terkait ulama-ulama yang banyak disoroti publik. Menurut Mu’ti imbauan yang dilayangkan pihaknya kerap diacuhkan karena kurangnya perhatian dan kepedulian jajaran direksi. Beberapa bahkan ada yang melangkah maju dengan merekam dan memberikan catatan atas isi ceramah.
Lebih lanjut, Mu’ti mengakui Muhammadiyah telah mengirimkan para ustaz ke BUMN dan lembaga pemerintah baik sebagai khatib maupun pembicara kajian (CNN Indonesia, 17/05/2018). Hmm sulit memang, saat situasinya begitu sensitif, apalagi pasca tragedi bom belum lama ini. Maka kita semakin sulit membedakan, apa kita yang mudah tersinggung? atau mereka yang memang pandai menyinggung? Atau semua salah netijen? Hehehehe. @ngomikmaksa
Connect with us