Awas Adu Domba


Pilkada DKI telah membuat sebagian masyarakat Indonesia terbelah. Bahkan, setelah perhelatan pilkada berakhir, kondisinya tidak lebih baik. Terlebih, setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Apakah berlebihan bila muncul anggapan bahwa ada pihak yang sengaja mengadu domba masyarakat lewat pilkada DKI, juga lewat kasus yang membelit Ahok?

Medio Oktober 2016 yang lalu, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rumadi Ahmad, menduga ada kelompok-kelompok yang mengambil untung dari situasi ini untuk merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Hal ini dilakukan dengan mengadu domba antara umat Islam dan non-Islam, bahkan antar sesama umat Islam yang mempunyai haluan yang berbeda. Mereka akan menunggangi organisasi-organisasi keagamaan, untuk memuluskan agenda adu dombanya (nu.or.id, 13/10/2016).

Tujuan dari politik adu domba itu jelas, yakni mengobrak-abrik keutuhan bangsa. Ketika negara ini tercerai berai, akan sangat mudah bagi pihak-pihak luar menguasai bangsa dan negara ini. Jadi, stop debat yang gak penting ya!

Awas Adu Domba

log in

Captcha!

reset password

Back to
log in