Wartawan Kena Maki


Wali Kota Kupang Jefirtson (Jefri) Riwu Kore diperiksa oleh aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/4/2018) pagi. Jefri diperiksa polisi karena dilaporkan oleh Leksi Salukh, wartawan Victory News, Sabtu (24/3/2018). Leksi melaporkan orang nomor satu di Kota Kupang itu ke polisi karena dimaki dan diancam saat sedang wawancara.

Kalo bisa saling pengertian dong. Wali Kota Kupang Jefirtson (Jefri) Riwu Kore diperiksa oleh aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/4/2018) pagi. Jefri diperiksa polisi karena dilaporkan oleh Leksi Salukh, wartawan Victory News, Sabtu (24/3/2018). Leksi melaporkan orang nomor satu di Kota Kupang itu ke polisi karena dimaki dan diancam saat sedang wawancara. Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon Christian Nugroho membenarkan pemeriksaan terhadap Wali Kota Jefri. “Ya, Wali Kota diperiksa terkait laporan salah satu wartawan di kota ini,” ucap Anthon kepada Kompas.com, Rabu pagi. Menurut Leksi, Jefirtson tidak terima dengan berita yang ditulisnya yang berjudul “Jefri Enggan Jelaskan Kepergiannya ke AS”. Setelah berita itu terbit pada Jumat lalu, Leksi mencoba konfirmasi ke Jefirtson via telepon tentang hasil kunjungannya ke Amerika Serikat belum lama ini. Jefirtson kemudian membalas pesan Leksi, sekaligus mengirim foto koran dan menanyakan alasan Leksi menulis berita dengan judul yang menurut Jefirtson telah menyudutkannya. Tak berselang lama, Jefirtson menelepon Leksi via aplikasi WhatsApp, lalu memaki dan mengancam dia. Leksi merekam semua pembicaraan itu dan menjadikannya sebagai barang bukti. “Yang membuat saya tidak nyaman itu, dia sebut saya ‘… monyet dan anjing…’, serta mengancam saya. Saya pun dengan tenang menjelaskan maksud saya konfirmasi, tapi beliau terus memaki saya. Saat itu saya berada di dalam ruang redaksi sehingga didengar oleh rekan saya yang lain,” ujar Leksi (Kompas.com, 04/04/2018). Menjadi wartawan itu pekerjaan yang tidak mudah, disatu sisi harus mencari berita yang menarik dan disisi lain ada tanggung jawab terhadap berita yang ditulis. Jadi orang yang diberitakan jangan langsung sewot, kalau tidak benar kan bisa klarifikasi. Kasian lo para wartawan, udah gajinya kecil (menurut pak Prabowo Subianto) sering telat lagi (curhatan oknum juru komik poliklitik). @ngomikmaksa

Wartawan Kena Maki

log in

Captcha!

reset password

Back to
log in