Pada Pilpres 2004, Surya Paloh menjadi salah satu pendukung SBY-Jusuf Kalla. Lewat jaringan media yang ia miliki, Paloh turut berkontribusi atas kemenangan SBY-Kalla.
Sayang, hubungan keduanya merenggang pasca Pilpres 2004. Penyebabnya, SBY “ingkar janji” lantaran tidak melaksanakan program restorasi yang ‘dititipkan’ Paloh.
Hubungan keduanya makin memburuk ketika pada Pilpres 2009, Paloh yang masih di Partai Golkar mengusung Jusuf Kalla-Wiranto. Ketimbang berada di barisan SBY-Boediono.
Pilpres 2009, seperti diketahui dimenangkan oleh SBY-Boediono.
Kemudian, pada 2011, Paloh mendirikan Nasdem. Dengan kendaraan baru, relasi SBY-Paloh ternyata tak berubah.
Paloh memilih berada di barisan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014, lalu berlanjut di Pilpres 2019.
Sementara SBY, selalu berada di luar barisan Jokowi.
Setelah hampir dua dekade berseberangan, SBY-Paloh terlihat membaik baru-baru ini.
SBY, ditemani AHY bertemu dengan Paloh di Kantor DPP Nasdem, Minggu (5/6).
Apakah ini sinyal koalisi Nasdemdem (Nasional Demokrat-Demokrat) di Pilpres 2024?
Connect with us