Isu kenaikan harga BBM pertalite kembali mencuat beberapa waktu belakangan.
Penyebabnya adalah harga minyak mentah dunia yang masih ‘stabil’ di harga tinggi. Yakni di atas USD 100 per barel. Jauh di atas asumsi harga minyak dalam APBN 2022 yang cuma USD 63 per barel.
Harga minyak yang tinggi, membuat pemerintah harus mengalokasikan anggaran lebih besar untuk subsidi BBM.
Anggaran subsidi energi (termasuk BBM) yang ditetapkan sebesar Rp 134 triliun bisa jadi bakal “jebol”.
Sebelum benar-benar jebol, mengurangi subsidi, yang artinya membuat harga BBM bersubsidi (Pertalite) naik, menjadi opsi yang sangat mungkin diambil pemerintah.
Saat ini, Pertalite dijual Rp 7.650 per liter. Sementara Pertamax dijual mulai Rp 12.500 per liternya.
Seperti yang sudah-sudah, keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi bakal memicu kenaikan harga bahan makanan, juga barang dan jasa lainnya.
Sudah siap?
Connect with us