POLIKLITIK – Anggota DPR RI Arteria Dahlan kembali memicu kontroversi. Kali ini, Arteria membuat pernyataan bahwa aparat penegak hukum harusnya tidak boleh di-OTT (operasi tangkap tangan).
“Sebaiknya, aparat penegak hukum, polisi, hakim, jaksa, KPK, itu tidak usah dilakukan instrumen OTT terhadap mereka. Alasannya mereka ini adalah simbolisasi negara di bidang penegakan hukum. Mereka simbol-simbol, jadi marwah kehormatan harus dijaga,” kata Arteria, seperti dikutip dari Kompas.com.
Pernyataan Arteria, tentu saja langsung menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Salah satunya dari budayawan Sujiwo Tedjo.
Sujiwo menulis kalimat satire melalui akun twitternya. “Setuju. Rakyat juga simbol negara. Tidak boleh di-OTT. Ada wilayah, ada pengakuan negara lain, tapi tidak ada rakyat, tak sah jadi negara,”
Belakangan, setelah ramai di media, juga di jagat media sosial, Arteria mengklarifikasi pernyataan kontroversialnya itu. Apalagi, setelah salah seorang petinggi partai menyebut bahwa Arteria ‘keseleo lidah’ saat berstatemen soal ‘OTT’.
Tapi, sejatinya bukan kali ini saja Arteria membuat kontroversi. Sebelumnya, nama dia terkenal lantaran meminta dipanggil ‘Yang terhormat’ kala rapat bareng pimpinan KPK. Arteria juga pernah melontarkan umpatan kepada Kementerian Agama, hingga menyebut ekonom senior Emil Salim ‘sesat’.
Hmm, kami tunggu kontroversi selanjutnya, pak.
#AdminTdkNTRL
Connect with us