Perjalanan panjang Kyai Sutamenggala dan Kyai Candramenggala membuat mereka letih. Kemudian mereka istirahat dengan membuat gubuk di suatu bukit. Untuk mendapatkan api, mereka menggosokkan dua bilah bambu kering hingga mengeluarkan api. Dimana dalam bahasa Jawa, hal ini disebut dengan ngagar. Kemudian mereka berpesan, bahwa dikemudian hari tempat itu akan diberi nama Pengagaran. Kini  bukit itu dikenal menjadi tempat pemakaman umum dengan nama Astana Pengagaran….Bersambung.
Arahan
KRT Purwobudhoyo
yayasan Seni Jawa Bale Penisihan
Purwojati – Banyumas
Connect with us