Politik Dinasti

*Politik dinasti*

Politik dinasti sebenernya bukan hal yang baru. Apalagi di tingkatan daerah. Sudah “biasa” kalau setelah seorang pak bupati selesai menjabat, maka akan “diteruskan” oleh istri, atau anaknya. Atau misalnya ada gubernur aktif yang anak-mantunya nyalon walikota/bupati di provinsi yang sama.

Tapi, belakangan jadi rame karena yang terlibat politik dinasti itu orang nomor satu negeri ini. Apakah salah? Ya, secara hukum enggak. Cuma ya, ada yang pro dan kontra.

Yang kontra pasti bicaranya gak jauh dari masalah “etika”, juga “privilege”

Sementara yang pro itu beranggapan bahwa anak/mantu presiden itu memang punya kemampuan kok buat mimpin sebuah daerah. Toh ini demokrasi, yang menentukan mereka bisa memimpin/enggak kan para pemilih. Kan banyak juga anak-anak pejabat, bahkan anak mantan presiden yang gagal di Pilkada.

“Lo punya (hak) suara, Lo punya kuasa”

ya harusnya gitu sih ya..