Miris. Barangkali, kata inilah yang paling pas untuk menggambarkan betapa korupsi dan penyalahgunaan wewenang di negeri ini sudah dalam taraf yang bikin geleng-geleng kepala. Sebab, penyalahgunaan itu tidak hanya dilakukan oleh individu per individu. Tapi sudah melibatkan banyak orang, termasuk bapak dan anak. Inilah yang terjadi di Sulawesi Tenggara. Rabu lalu (28/2), KPK menahan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan ayahnya, Asrun yang notabene mantan Wali Kota Kendari yang kini maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara. Bapak dan anak itu diduga menerima suap dalam proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Kendari selama 2017-2018. Uang suap itu kabarnya akan digunakan untuk kepentingan Asrun dalam Pilkada Sulawesi Tenggara. Asrun dan Adriatma bukanlah satu-satunya bapak dan anak yang kompak menjadi tahanan KPK. Sebelumnya, sudah ada Tubagus Iman Ariyadi (anak) dan Tubagus Aat Syafaat (bapak). Keduanya, sama-sama pernah menjabat sebagai Wali Kota Cilegon.
Lalu, ada pula Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari yang terjerat kasus korupsi. Rita mengikuti jejak sang ayah, Syaukani Hassan. Mental semacam ini jangan sampe mengakar nih. Paradigma masyarakat soal menjadi pejabat sama dengan jadi kaya kayaknya harus udah dirubah deh. Menjadi pejabat negara itu kan berarti menjadi abdi rakyat yang dituntut jelas-jelas jiwa rela berkorban dan kenegarawanan. Bukan malah cari celah ngobyekin atau nikung duit rakyat. Kalau jongosnya kaya berarti tuannya harus lebih makmur dong, lagian gak malu apa pamer kemewahan sama rakyat yang masih jauh dari layak hidupnya? @mufcartoon
Like Father Like, Son!
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
You may also like
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
More From: Bebas
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
DON'T MISS
There are no ads set to this area or maximum limit of ads on a single page has been reached
Connect with us